Berita Tekno, Jakarta - Penyelidik Amerika Serikat dan Mesir membongkar penipuan internet yang digambarkan sebagai terbesar dalam sejarah kejahatan cyber AS.
Federal Bureau of Investigation (FBI) mengatakan 33 orang ditahan di Amerika Serikat, sementara pihak berwenang di Mesir menahan 47 orang lagi karena terkait dengan scam itu.
Total terdapat 53 tersangka yang berhubungan dengan penipuan. Pihak berwenang mengatakan jaringan pencurian identitas telah mengumpulkan informasi dari ribuan korbannya yang digunakan untuk menipu bank-bank di Amerika.
Tersangka dituduh melakukan persekongkolan untuk melakukan penipuan bank. Sementara sebagian besar dituduh melakukan pencurian identitas dan persekongkolan untuk melakukan penipuan menggunakan komputer.
"Kelompok kriminal merekrut di AS dan di luar negeri, untuk menyatukan taktik dan keterampilan yang diperlukan untuk melakukan pencurian terorganisir menggunakan fasilitasi komputer, termasuk hacking, penipuan dan pencurian identitas, dengan keserakahan sama dan mengorbankan Amerika," kata asisten direktur FBI Los Angeles Keith Bolcar.
Menurut surat dakwaan, hacker berbasis di Mesir memperoleh nomor rekening dan informasi pribadi melalui phishing, dan kemudian menghack dua bank yang tidak disebutkan.
Setelah rekening dikuasai, hacker di Mesir akan menghubungi komplotan yang berbasis di Amerika Serikat melalui pesan SMS, panggilan telepon atau chat internet untuk mengatur transfer uang tunai. [inilah.com]