Berita Tekno, Jakarta- Sebuah metode untuk melacak gerakan dibalik dinding atau dalam kegelapan total telah dikembangkan. Aplikasi ini sangat berguna saat krisis penyanderaan hingga untuk mengurus manula.
Teknik yang disebut Tomografi Radio Imaging (RTI), menggunakan transceiver radio nirkabel di zona yang dituju. Keduanya mengirim dan menerima sinyal radio.
Dengan menganalisis variasi kekuatan sinyal, sebuah program komputer dapat menghasilkan gambar hitam putih terhadap gerakan benda-benda. Pendekatan ini mirip dengan komputasi tomografi medis, di mana sebuah program menganalisa serangkaian pemindai X-ray untuk menghasilkan gambar organ dalam.
Joey Wilson dan Neal Patwari dari University of Utah, menguji RTI dengan 24 hingga 34 transceiver tabung. Transceiver yang digunakan sama dengan yang digunakan dalam jaringan Zigbee, yang menghubungkan termostat rumah bersamaan dan perangkat otomatis rumah atau pabrik lainnya. Sistem ini berhasil diuji di dalam dan di luar ruangan serta melalui dinding.
“Radio tomografi dapat membantu penegakan hukum dan penanganan darurat agar mereka tahu di mana harus memfokuskan perhatian," tulis Patwari dan Wilson. [inilah.com]
Teknik yang disebut Tomografi Radio Imaging (RTI), menggunakan transceiver radio nirkabel di zona yang dituju. Keduanya mengirim dan menerima sinyal radio.
Dengan menganalisis variasi kekuatan sinyal, sebuah program komputer dapat menghasilkan gambar hitam putih terhadap gerakan benda-benda. Pendekatan ini mirip dengan komputasi tomografi medis, di mana sebuah program menganalisa serangkaian pemindai X-ray untuk menghasilkan gambar organ dalam.
Joey Wilson dan Neal Patwari dari University of Utah, menguji RTI dengan 24 hingga 34 transceiver tabung. Transceiver yang digunakan sama dengan yang digunakan dalam jaringan Zigbee, yang menghubungkan termostat rumah bersamaan dan perangkat otomatis rumah atau pabrik lainnya. Sistem ini berhasil diuji di dalam dan di luar ruangan serta melalui dinding.
“Radio tomografi dapat membantu penegakan hukum dan penanganan darurat agar mereka tahu di mana harus memfokuskan perhatian," tulis Patwari dan Wilson. [inilah.com]