Berita Tekno, Kathmadu - Seorang pemuda yang berasal dari daerah terpencil di Nepal menciptakan jenis panel solar baru dengan memanfaatkan helai rambut manusia.
Pemuda bernama Milan Karki ini, percaya bahwa dirinya baru saja menemukan solusi bagi pemenuhan kebutuhan energi dunia. Dia pun mengklaim temuannya memungkinkan ketersediaan energi alternatif ramah lingkungan dan murah.
"Awalnya saya hanya ingin menyediakan kebutuhan listrik di rumah saya, lalu desa tempat saya tinggal. Namun kini, saya mulai berpikir untuk menyediakan kebutuhan listrik bagi seluruh dunia," kata Milan seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (19/10/2009).
Milan kemudian menjelaskan bahwa rambut memiliki fungsi menggantikan silikon, karena komponennya hampir sama dengan yang biasa digunakan pada panel solar. Itu berarti, panel bisa dibuat dengan biaya rendah bagi mereka yang tidak memiliki akses listrik.
Di Nepal sendiri yang termasuk negara miskin di dunia, banyak area pedesaan yang tidak memiliki akses listrik. Bahkan, pada beberapa tempat yang sudah diterangi listrik pun, pemakaiannya dibatasi hanya 16 jam setiap harinya.
Hal itu kemudian menginspirasi Milan untuk menciptakan sebuah solusi. Bersama dengan empat orang temannya, dia kemudian bereksperimen membuat panel solar dari rambut. Menurut Milan, rambut sangat mudah digunakan menjadi konduktor dalam sebuah panel solar dan bisa memperbarui energi yang dikeluarkannya.
Solar panel tersebut mampu menghasilkan daya sebesar 9 Volt. Untuk membuatnya, dibutuhkan biaya sebesar 23 Euro atau sekira Rp320.000 saja.
Milan menyebutkan, jika diproduksi secara massal harga jualnya bisa setengahnya atau seperempat dari modal awal yang diperlukan untuk membuatnya.
Melanin, pigmen pewarna pada rambut, sangat sensitif terhadap cahaya. Zat ini juga bisa berfungsi sebagai konduktor. Apalagi, rambut jauh lebih murah dibanding silikon, sehingga biaya untuk membuatnya bisa diminimalisir. Solar panel ini juga bisa untuk mengisi baterai ponsel maupun penyedia listrik sepanjang malam. [okezone.com]
Pemuda bernama Milan Karki ini, percaya bahwa dirinya baru saja menemukan solusi bagi pemenuhan kebutuhan energi dunia. Dia pun mengklaim temuannya memungkinkan ketersediaan energi alternatif ramah lingkungan dan murah.
"Awalnya saya hanya ingin menyediakan kebutuhan listrik di rumah saya, lalu desa tempat saya tinggal. Namun kini, saya mulai berpikir untuk menyediakan kebutuhan listrik bagi seluruh dunia," kata Milan seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (19/10/2009).
Milan kemudian menjelaskan bahwa rambut memiliki fungsi menggantikan silikon, karena komponennya hampir sama dengan yang biasa digunakan pada panel solar. Itu berarti, panel bisa dibuat dengan biaya rendah bagi mereka yang tidak memiliki akses listrik.
Di Nepal sendiri yang termasuk negara miskin di dunia, banyak area pedesaan yang tidak memiliki akses listrik. Bahkan, pada beberapa tempat yang sudah diterangi listrik pun, pemakaiannya dibatasi hanya 16 jam setiap harinya.
Hal itu kemudian menginspirasi Milan untuk menciptakan sebuah solusi. Bersama dengan empat orang temannya, dia kemudian bereksperimen membuat panel solar dari rambut. Menurut Milan, rambut sangat mudah digunakan menjadi konduktor dalam sebuah panel solar dan bisa memperbarui energi yang dikeluarkannya.
Solar panel tersebut mampu menghasilkan daya sebesar 9 Volt. Untuk membuatnya, dibutuhkan biaya sebesar 23 Euro atau sekira Rp320.000 saja.
Milan menyebutkan, jika diproduksi secara massal harga jualnya bisa setengahnya atau seperempat dari modal awal yang diperlukan untuk membuatnya.
Melanin, pigmen pewarna pada rambut, sangat sensitif terhadap cahaya. Zat ini juga bisa berfungsi sebagai konduktor. Apalagi, rambut jauh lebih murah dibanding silikon, sehingga biaya untuk membuatnya bisa diminimalisir. Solar panel ini juga bisa untuk mengisi baterai ponsel maupun penyedia listrik sepanjang malam. [okezone.com]