Jakarta - Virus flu babi yang merebak di Mexico akhir-akhir ini juga menyebar melalui email. Korbannya bisa kehilangan data penting, serta akan diarahkan ke situs penjual obat online.
Seperti tak mau kehilangan momentum, spammer mengeksploitasi kekhawatiran terjangkit virus flu babi dengan
mengirimkan email penipuan. Cara seperti ini dikenal sebagai teknik social engineering.
Symantec dan perusahaan keamanan lainnya mengingatkan adanya email spam dengan judul provokatif dan menggunakan nama selebriti seperti "Salma
Hayek terjangkit Flu Babi!". Beberapa spam yang dikirim oleh Rustock Botnet tersebut mengandung link ke situs farmasi online.
"Ketakutan akan virus flu babi telah memunculkan demam spam, seperti hiu mencium darah di air, "kata Mayur Kulkani, peneliti Symantec dalam postingan blognya.
Adrian Labiano peneliti Trend Micro Security menilai, spammer menggunakan tema flu babi karena spam yang berhubungan dengan kejadian saat ini, akan mendapatkan hasil yang lebih baik.
"Spammer menggunakan teknik social engineering dengan mengangkat isu perkembangan berita terakhir sebagai judul email, sehingga meningkatkan kemungkinan e-mail spam dibuka oleh penerimanya," katanya
dalam posting di blognya.
Namun beberapa email tidak mengandung malware (program perusak) atau link mencurigakan dan hanya terlihat seperti kampanye informasi biasa. Tetapi US-CERT, sebuah grup keamanan komputer yang bekerja pada Departemen Keamanan AS memperingatkan email spam mungkin mengandung link "phishing" ke situs malware. Selain juga menyertakan file yang mencurigakan.
Sementara itu registrasi domain yang berkaitan dengan flu babi juga meningkat pesat. Registrasi ini bisa digunakan sebagai kampanye spam atau tujuan lainnya dengan maksud mengeruk keuntungan dari wabah ini. (inilah)
Seperti tak mau kehilangan momentum, spammer mengeksploitasi kekhawatiran terjangkit virus flu babi dengan
mengirimkan email penipuan. Cara seperti ini dikenal sebagai teknik social engineering.
Symantec dan perusahaan keamanan lainnya mengingatkan adanya email spam dengan judul provokatif dan menggunakan nama selebriti seperti "Salma
Hayek terjangkit Flu Babi!". Beberapa spam yang dikirim oleh Rustock Botnet tersebut mengandung link ke situs farmasi online.
"Ketakutan akan virus flu babi telah memunculkan demam spam, seperti hiu mencium darah di air, "kata Mayur Kulkani, peneliti Symantec dalam postingan blognya.
Adrian Labiano peneliti Trend Micro Security menilai, spammer menggunakan tema flu babi karena spam yang berhubungan dengan kejadian saat ini, akan mendapatkan hasil yang lebih baik.
"Spammer menggunakan teknik social engineering dengan mengangkat isu perkembangan berita terakhir sebagai judul email, sehingga meningkatkan kemungkinan e-mail spam dibuka oleh penerimanya," katanya
dalam posting di blognya.
Namun beberapa email tidak mengandung malware (program perusak) atau link mencurigakan dan hanya terlihat seperti kampanye informasi biasa. Tetapi US-CERT, sebuah grup keamanan komputer yang bekerja pada Departemen Keamanan AS memperingatkan email spam mungkin mengandung link "phishing" ke situs malware. Selain juga menyertakan file yang mencurigakan.
Sementara itu registrasi domain yang berkaitan dengan flu babi juga meningkat pesat. Registrasi ini bisa digunakan sebagai kampanye spam atau tujuan lainnya dengan maksud mengeruk keuntungan dari wabah ini. (inilah)