Berita Tekno, Jakarta - Aksi militer Amerika Serikat di Irak diganggu oleh militan setempat yang melakukan hack pada pesawat pengintai tak berawak Predator. Berbekal sebuah software sederhana, pemberontak dilaporkan sukses mencuri video feed yang direkam dari Predator.
Dengan software murah bernama SkyGrabber, para cracker membesut aksi cybernya yang menyasar perangkat canggih tersebut. Cracker kemungkinan memanfaatkan link telekomunikasi di sistem pesawat yang tak terlindungi.
Terang saja berita ini memicu kekhawatiran tentang rentannya sistem keamanan Predator. Sebab dengan mengakses video dari Predator, para militan bisa mengetahui wilayah mana yang jadi intaian militer AS.
Dikutip Berita Tekno dari detikINET, Kamis (24/12/2009), terungkapnya aksi cracker ini diketahui setelah tentara AS menemuka file berisi video rekaman dari Predator. File ditemukan pada laptop yang disita dari kaum militan.
Ofisial militer menegaskan celah keamanan sudah diperbaiki. Diyakini kelemahan itu sudah lama diketahui, namun tak disangka musuh bisa mengeksploitasinya.
Developer yang mengembangkan SkyGrabber mengaku tak tahu bagaimana program buatannya bisa dipakai untuk mengintersep video feed dari Predator.
"Software ini dikembangkan untuk mengintersep musik, foto, video, program dan konten yang didownload user lain dari internet," ucap Andrew Solonikov, salah seorang developer SkyGrabber. [detik.com]
Dengan software murah bernama SkyGrabber, para cracker membesut aksi cybernya yang menyasar perangkat canggih tersebut. Cracker kemungkinan memanfaatkan link telekomunikasi di sistem pesawat yang tak terlindungi.
Terang saja berita ini memicu kekhawatiran tentang rentannya sistem keamanan Predator. Sebab dengan mengakses video dari Predator, para militan bisa mengetahui wilayah mana yang jadi intaian militer AS.
Dikutip Berita Tekno dari detikINET, Kamis (24/12/2009), terungkapnya aksi cracker ini diketahui setelah tentara AS menemuka file berisi video rekaman dari Predator. File ditemukan pada laptop yang disita dari kaum militan.
Ofisial militer menegaskan celah keamanan sudah diperbaiki. Diyakini kelemahan itu sudah lama diketahui, namun tak disangka musuh bisa mengeksploitasinya.
Developer yang mengembangkan SkyGrabber mengaku tak tahu bagaimana program buatannya bisa dipakai untuk mengintersep video feed dari Predator.
"Software ini dikembangkan untuk mengintersep musik, foto, video, program dan konten yang didownload user lain dari internet," ucap Andrew Solonikov, salah seorang developer SkyGrabber. [detik.com]